JAKARTA
BLUE BIRD & PUSAKA : (021) 7917 1234 / 794 1234
Customer Care Center : (021) 797 1245
E-mail : customercare@bluebirdgroup.com
BLUE BIRD & PUSAKA : (021) 7917 1234 / 794 1234
Customer Care Center : (021) 797 1245
E-mail : customercare@bluebirdgroup.com
Konter Pesanan Big Bird
JAKARTA
Kantor Pusat
Gedung Blue Bird Lt 1
Jl. Mampang Prapatan Raya No 60
Telepon : (021) 798 0808
Fax : (021) 798 9101
Kemayoran
Jl. Garuda No 88
Telepon : (021) 425 6666
Fax : (021) 426 8464
Ciputat
Jl. Ciputat Raya No 123
Telepon : (021) 723 8888, 729 1234
Fax : (021) 726 2027
Soekarno-Hatta International Airport Terminal II
Konter Golden Bird Terminal D Kedatangan
Telepon : (021) 550 6430
Fax : (021) 550 3846
Kramat Jati
Jl Raya Pondok Gede No 17A
Telepon : (021) 809 1234, 809 6000
Fax : (021) 800 8879
Bekasi
Jl Raya Narogong / Siliwangi Km. 9
Telepon : (021) 826 11111, 825 2667
Fax : (021) 825 0350
Pondok Cabe
Jl Raya Parung No. 17, Cinangka Sawangan
Telepon (021) 741 5000
Fax (021) 749 2106
Tangerang
Jl Raya Daan Mogot Km. 22 / 201 Batuceper
Telepon : (021) 551 6677
Fax : (021) 5579 4057
Kelapa Gading
Jl Pegangsaan II Km. 4,4 Kelapa Gading
Telepon : (021) 468 22 345
Fax :
BANDUNG
Jl. terusan Buahbatu no 194, Bandung 40266
Telepon : (022) 756 1234, 756 1222
Fax: (022) 753 8080
SURABAYA
Jl. Raya Darmo Kali 2-4-6, Surabaya 60265
Telepon : (031) 372 1234
Jl. Platuk Donomulyo XV No 2, Surabaya 60128
Telepon : (031) 565 1234
Jl. Raya Lakarsantri No. 20, Surabaya 60211
Telepon : (031) 752 8000
BALI
Jl. Raya by pass Nusa Dua No. 4, Jimbaran Denpasar, Bali
Telepon : (0361) 70 1111, 701 621
Fax : (0361) 701 628
Jika hendak menyampaikan permintaan khusus atau membuat perikatan jangka panjang penyewaan bus bisa menghubungi Bagian Konsultan Big Bird di kantor pusat Big Bird.
TBagian Konsultan
Telepon : (021) 7918 1326, 798 9000 / 798 9111 extension 363
Fax : (021) 7918 1322
E-mail : transconsul@bluebirdgroup.com
pendapat dan pengalaman naik taksi bluberd di jakarta
Suatu pagi setelah lebaran tahun lalu, saya turun dari kereta api di Stasiun Gambir. Karena masih dalam suasana lebaran, kereta terlambat dua jam dari jadwal yang direncanakan. Begitu keluar dari gedung stasiun, saya menuju ke pangkalan bus DAMRI[1] jurusan bandara karena harus melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. Beberapa jurus kemudian, seorang sopir taksi dari perusahaan yang tidak jelas menghampiri saya dan mengatakan, “Busnya masih lama jalannya. Sejam lagi. Taksi aja.”
Saya bukan percaya kepada sopir taksi tak jelas itu, tetapi melihat bus masih kosong, paling tidak setengah jam lagi bus baru berjalan. Tapi saya tidak kemudian menerima tawaran si sopir, melainkan mencari taksi yang bisa saya percaya tarifnya. Kebetulan tak jauh dari situ mangkal satu unit taksi Blue Bird. Ok, Blue Bird jadi. Sebenarnya kalau ada taksi Express, Mega Kosti, Primajasa, atau beberapa taksi lain yang saya yakini, saya akan tinggalkan Blue Bird. Tapi saya lebih memilih Blue Bird daripada taksi Sepakat, KTI [2], Family, dan sekelasnya yang tarifnya tidak bisa saya percaya.
Begitu melihat saya mendekati Blue Bird, wow, para sopir taksi nggak jelas itu ramai-ramai meneriaki saya dengan ucapan yang tidak pantas diungkap di sini. Si Mas sopir Blue Bird juga kelihatan ragu-ragu untuk mengangkut saya. Sampai saya harus nanya ke dia, “Mas takut ya?! Ayo antar saya ke bandara!”. Setelah bengong beberapa jenak, si Mas Sopir akhirnya menyuruh saya masuk. Teriakan para sopir nggak jelas tetap terdengar sampai Blue Bird berjalan.
Terhadap kebijakan otoritas stasiun KA Gambir yang membatasi taksi yang boleh beroperasi di dalam stasiun, saya sungguh mendukung. Walaupun tidak sampai nyaris diludahi seperti pengalaman Imam Prasodjo[3], saya pernah merasakan nuansa premanisme oleh para sopir taksi liar di stasiun Gambir.
Saya berharap, penertiban tidak berhenti di Gambir. Di Senen, saya juga pernah kesulitan mencari “taksi bener.” Bayangin, di pagi yang buta saya baru dapat taksi bonafid setelah berjalan kaki sampai depan Plasa Atrium. Di Jatinegara kurang lebih juga sama. Di depan stasiun sulit sekali ditemukan taksi yang jelas fair.aaa
JAKARTA
Kantor Pusat
Gedung Blue Bird Lt 1
Jl. Mampang Prapatan Raya No 60
Telepon : (021) 798 0808
Fax : (021) 798 9101
Kemayoran
Jl. Garuda No 88
Telepon : (021) 425 6666
Fax : (021) 426 8464
Ciputat
Jl. Ciputat Raya No 123
Telepon : (021) 723 8888, 729 1234
Fax : (021) 726 2027
Soekarno-Hatta International Airport Terminal II
Konter Golden Bird Terminal D Kedatangan
Telepon : (021) 550 6430
Fax : (021) 550 3846
Kramat Jati
Jl Raya Pondok Gede No 17A
Telepon : (021) 809 1234, 809 6000
Fax : (021) 800 8879
Bekasi
Jl Raya Narogong / Siliwangi Km. 9
Telepon : (021) 826 11111, 825 2667
Fax : (021) 825 0350
Pondok Cabe
Jl Raya Parung No. 17, Cinangka Sawangan
Telepon (021) 741 5000
Fax (021) 749 2106
Tangerang
Jl Raya Daan Mogot Km. 22 / 201 Batuceper
Telepon : (021) 551 6677
Fax : (021) 5579 4057
Kelapa Gading
Jl Pegangsaan II Km. 4,4 Kelapa Gading
Telepon : (021) 468 22 345
Fax :
BANDUNG
Jl. terusan Buahbatu no 194, Bandung 40266
Telepon : (022) 756 1234, 756 1222
Fax: (022) 753 8080
SURABAYA
Jl. Raya Darmo Kali 2-4-6, Surabaya 60265
Telepon : (031) 372 1234
Jl. Platuk Donomulyo XV No 2, Surabaya 60128
Telepon : (031) 565 1234
Jl. Raya Lakarsantri No. 20, Surabaya 60211
Telepon : (031) 752 8000
BALI
Jl. Raya by pass Nusa Dua No. 4, Jimbaran Denpasar, Bali
Telepon : (0361) 70 1111, 701 621
Fax : (0361) 701 628
Jika hendak menyampaikan permintaan khusus atau membuat perikatan jangka panjang penyewaan bus bisa menghubungi Bagian Konsultan Big Bird di kantor pusat Big Bird.
TBagian Konsultan
Telepon : (021) 7918 1326, 798 9000 / 798 9111 extension 363
Fax : (021) 7918 1322
E-mail : transconsul@bluebirdgroup.com
pendapat dan pengalaman naik taksi bluberd di jakarta
Suatu pagi setelah lebaran tahun lalu, saya turun dari kereta api di Stasiun Gambir. Karena masih dalam suasana lebaran, kereta terlambat dua jam dari jadwal yang direncanakan. Begitu keluar dari gedung stasiun, saya menuju ke pangkalan bus DAMRI[1] jurusan bandara karena harus melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. Beberapa jurus kemudian, seorang sopir taksi dari perusahaan yang tidak jelas menghampiri saya dan mengatakan, “Busnya masih lama jalannya. Sejam lagi. Taksi aja.”
Saya bukan percaya kepada sopir taksi tak jelas itu, tetapi melihat bus masih kosong, paling tidak setengah jam lagi bus baru berjalan. Tapi saya tidak kemudian menerima tawaran si sopir, melainkan mencari taksi yang bisa saya percaya tarifnya. Kebetulan tak jauh dari situ mangkal satu unit taksi Blue Bird. Ok, Blue Bird jadi. Sebenarnya kalau ada taksi Express, Mega Kosti, Primajasa, atau beberapa taksi lain yang saya yakini, saya akan tinggalkan Blue Bird. Tapi saya lebih memilih Blue Bird daripada taksi Sepakat, KTI [2], Family, dan sekelasnya yang tarifnya tidak bisa saya percaya.
Begitu melihat saya mendekati Blue Bird, wow, para sopir taksi nggak jelas itu ramai-ramai meneriaki saya dengan ucapan yang tidak pantas diungkap di sini. Si Mas sopir Blue Bird juga kelihatan ragu-ragu untuk mengangkut saya. Sampai saya harus nanya ke dia, “Mas takut ya?! Ayo antar saya ke bandara!”. Setelah bengong beberapa jenak, si Mas Sopir akhirnya menyuruh saya masuk. Teriakan para sopir nggak jelas tetap terdengar sampai Blue Bird berjalan.
Terhadap kebijakan otoritas stasiun KA Gambir yang membatasi taksi yang boleh beroperasi di dalam stasiun, saya sungguh mendukung. Walaupun tidak sampai nyaris diludahi seperti pengalaman Imam Prasodjo[3], saya pernah merasakan nuansa premanisme oleh para sopir taksi liar di stasiun Gambir.
Saya berharap, penertiban tidak berhenti di Gambir. Di Senen, saya juga pernah kesulitan mencari “taksi bener.” Bayangin, di pagi yang buta saya baru dapat taksi bonafid setelah berjalan kaki sampai depan Plasa Atrium. Di Jatinegara kurang lebih juga sama. Di depan stasiun sulit sekali ditemukan taksi yang jelas fair.aaa
No comments:
Post a Comment